Wednesday, October 10, 2012

Military Education and Training

Military education and training is a process which intends to establish and improve the capabilities of military personnel in their respective roles.

Military education can be voluntary or compulsory duty. Before any person gets authorization to operate technical equipment or be on the battle field, they must take a medical and often a physical test. If passed, they may begin primary training.

The primary training is recruit training. Recruit training attempts to teach the basic information and training in techniques necessary to be an effective service member.

To achieve this, service members are drilled physically, technically and psychologically. The drill instructor has the task of making the service members fit for military use.

After finishing basic training, many service members undergo advanced training more in line with their chosen or assigned specialties. In advanced training, military technology and equipment is often taught.

Many large countries have several military academies, one for each branch of the service, that offer college degrees in a variety of subjects, similar to other colleges. However, academy graduates usually rank as officers, and as such have many options besides civilian work in their major subject. Higher-ranking officers also have further educational opportunities.

Monday, October 1, 2012

Industri Pertahanan

"Tidak ada pihak yang untung dalam peperangan kecuali para produsen persenjataan"
~The Warlord~
 

Penulis dan Peneliti Muda Mencoba Senjata Buatan Anak Bangsa dari PT. PINDAD

Penciptaan Lapangan Pekerjaan Baru

Di Indonesia saat ini terdapat 51,2 juta usaha mikro dan kecil atau sekitar 98,9 persen dari total jumlah pelaku usaha. Sementara jumlah usaha kecil sebesar 1,01 persen, usaha menengah 0,08 persen, dan usaha besar 0,01 persen.

Namun, sumbangan produk domestik bruto justru sebagian besar berasal dari usaha besar sebesar 44,4 persen, usaha menengah 13,4 persen, usaha kecil 10,1 persen, serta usaha mikro dan kecil 32,1 persen.

Apa kita harus menunggu sampai ada yang mau datang membantu kita?

Tidak.

Kita harus mampu mengembangkan SDM kita sendiri yang diilhami oleh rakyat dan lingkungan kita, yang penguasaan ipteknya sudah dijiwai dan hanya memiliki satu sasaran:

rakyat, rakyat, rakyat, kebutuhan rakyat, dan keuntungan rakyat.

Inilah yang harus kita persiapkan untuk masa depan bangsa Indonesia.

Inilah tugas Industri Strategis, Kementrian Pertahanan, Para Usahawan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga-lembaga Reiset Universitas, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan kita semua. Bangsa dan Rakyat Indonesia.

Jayalah Indonesia

Wallohualam Bissawab