Sunday, November 1, 2015

Modal Dasar Industri Strategis

Berbagai pilar yang telah dibahas tentunya sebagian besar merupakan industri padat modal yang membutuhkan dukungan modal yang sangat besar dan diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang besar pula.



Disamping itu akan menimbulkan “multiplay efect” yang sangat besar bagi perkembangan industri di Indonesia. Namun sayangnya justru dalam beberapa tahun terakhir ini dihancurkan peranannya oleh tokoh politik yang sangat berorientasi kebaratan, sehingga secara sistemik mereka hendak menjualnya dengan alasan untuk menanggulangi kebangkrutan bangsa.

Padahal kita ketahui bersama bahwa pilar ekonomi bangsa ini hancur bukan hanya karena pilar strategis ini yang hancur, tetapi karena para konglomerat dan birokrasi/oknom, dan pemerintah yang sudah berkolusi begitu mesranya sehingga Negara ini menanggung akibatnya.

Aspek kemampuan sumber daya manusia sebagai bagian penting pembangunan bangsa yang sedemikian besarnya tak termanfaatkan dengan baik, dimana tenaga-tenaga terampil dan professional tak diberi tempat yang memadai dengan keahliannya sehingga banyak diantara mereka memilih pergi ke negara lain untuk pemberdayaan kemampuannya.

Disamping itu banyak warga Negara yang menerima bea siswa, baik dari pemerintah maupun institusi lainnya untuk belajar diluar negeri, tidak mendapat perhatian yang cukup hingga mereka memilih survival di negeri orang (bekerja disana), artinya keahlian mereka dimanfaatkan oleh Negara lain. Modal dasar ini perlu dipertimbangkan lagi oleh pemerintah untuk membangun sarana dan prasarana bagi mereka yang berkemampuan lebih ini sehingga tidak menjadi pengangguran terselubung.

Mengapa kita hanya berfikir jangka pendek dengan menina bobokan rakyat miskin dengan memberi ikan, tapi bukan memberi kailnya?

Mengapa pemerintah sibuk akan membagikan kenikmatan sesaat dan menebar penderitaan yang berkepanjangan?
(lihat BLT BBM, bantuan bencana alam yg dijanjikan namun tak kunjung terrealisasikan)

Mengapa teganya membuat pembodohan kepada rakyat yang sudah mau belajar dari kehidupan ini dengan bertindak bak sinterklas?

Mengapa potensi bangsa yang besar didukung oleh berbagai BUMNIS yang dimiliki itu tak dimanfaatkan secara optimal?