Saturday, August 18, 2012

Industri Pertahanan

Industri pertahanan adalah Industri Nasional/Internasional (pemerintah maupun swasta) yang produknya baik secara sendiri maupun kelompok, termasuk jasa pemeliharaaan dan perbaikan, atas penilaian pemerintah dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pertahanan negara.

Industri pertahanan, juga disebut industri militer, terdiri dari pemerintah dan industri komersial yang terlibat dalam penelitian, pengembangan, produksi, dan pelayanan peralatan dan fasilitas militer.



Penulis dan Peneliti Muda Bersama Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran beserta rombongan Presidency Center for Innovation and Technology Cooperation (CITC) Iran, yang dipimpin oleh Dr. Mr. Hamid Reza Amirinia. 
Kriteria
  1. Industri pertahanan merupakan bagian dari industri nasional dan tergolong dalam kelompok industri strategis.
  2. Industri pertahanan bersumber dari potensi industri nasional, baik milik pemerintah maupun swasta.
  3. Industri pertahanan berkemampuan menghasilkan sistem senjata, peralatan dan dukungan logistik serta jasa-jasa bagi kepentingan pertahanan, disamping itu mampu menghasilkan produk-produk komersial dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
  4. Industri pertahanan dalam pengelolaannya tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi yang berlaku.
  5. Industri pertahanan harus mampu mengkonversikan/ menstransformasikan kapasitas dan kapabilitas produksinya secara cepat selaras dengan tuntutan kebutuhan pertahanan khususnya dalam keadaan darurat/perang.
  6. Industri pertahanan merupakan sandaran utama penyelenggaraan mobilitas industri dalam keadaan darurat perang.
  7. Industri pertahanan atau setidak-tidaknya industri pendukung administrasi dan logistik harus diupayakan tersebar diseluruh wilayah nasional.
  8. Industri pertahanan dikembangkan secara bertahap sesuai perkembangan postur Angkatan Bersenjata dan tuntutan perkembangan teknologi sistem senjata.
  9. Industri pertahanan harus mampu berperan dalam mengurangi ketergantungan dari luar negeri dibidang pemenuhan kebutuhan sarana pertahanan.
  10. Industri pertahanan harus didukung oleh kemampuan RDT & E (Reseach Development Test & Evaluation) yang tangguh dan konsisten terhadap perkembangan Iptek.





Terdapat lima kemampuan yang ingin dikuasai Indonesia dalam jangka pendek dan menengah.


Pertama, industri kendaraan tempur (Ranpur/ armor vehicle) dan kendaraan taktis (Rantis/ tactical vehicle).

Kedua, industri kapal perang atas air (combat vessel) dan bawah air (submarine) serta kapal-kapal pendukungnya (support vessel)," kata Ketua KKIP yang juga Menteri Pertahanan Prof. Purnomo Yusgiantoro, Ph.D.

Ketiga, industri pesawat militer angkut ringan dan sedang (light dan medium military air transport, fix wing and rotary wing) serta pesawat tempur (fighter).

Keempat, industri senjata ringan dan berat untuk perorangan dan kelompok/ satuan (pistol, assault riffle, caraben, SMR, SMB, mortir, AGL, RPG) sampai dengan meriam dan munisinya (MKK dan MKB), roket/MLRS, torpedo, serta peluru kendali.

Sedangkan kelima adalah industri peralatan netword centric operation system, mulai alat komunikasi radio, sistem kendali/ kontrol, komputasi, dan komando untuk penembakan senjata, radar dan thermal optic untuk pencari/deteksi dan penjajak sasaran walau dengan kemampuan industri yang relatif masih terbatas.



Terdapat 10 kemampuan yang ingin dikuasai Indonesia dalam jangka panjang


1. Mesin-mesin Cerdas Seukuran Atom, Nanoteknologi
2. Zaman Manusia-manusia Super, Rekayasa Genetika
3. Energi terdahsyat di Alam Semesta, Fusi Nuklir
4. Regenerasi Wolverine, Stem Cell
5. Komputer Kuantum
6. Baju Menghilang Harry Potter, Metamaterial
7. Space Science and Technology, Tangga Menuju Bintang-bintang
8. Scramjet/ Pesawat Hypersonic
9. Hidup Ratusan Tahun, Resveratrol.
10. Penyatuan Manusia dan Mesin, Singularitas.

Friday, August 10, 2012

Masa Depan Pertahanan Indonesia


Oleh: Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., MPA.

(lahir 10 Agustus 1978; umur 34 tahun) adalah anak pertama Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati. Ia menikahi Annisa Larasati Pohan pada awal Juli 2005.

Agus menyelesaikan pendidikan SMA di SMA Taruna Nusantara tahun 1997 kemudian selesai dari Akademi Militer tahun 2000. Agus kemudian menyelesaikan gelar Master di bidang Strategic Studies di Institute of Defence and Strategic Studies, Nanyang Technological University (NTU), Singapura pada 2006. Pada Mei 2010, Agus meraih gelar Master of Public Administration pada John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts AS.Seperti ayahnya, Mayor Agus juga mengabdi di militer. 

Jabatannya saat ini adalah Wadan Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha di Jakarta. Agus ikut serta dalam Pasukan Garuda XXIII/C yang telah diberangkatkan sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian PBB di Libanon (UNIFIL). Ia tergabung dalam Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis.


The International Conference on Futurology   





The Embassy of the Republic of Indonesia in Washington DC together with Indonesia Investment Coordinating Board (BKPM) and Modernisator had succesfully organized a Conference on Futurology in Jakarta with the theme :How the World Will Change in the Next 30 Years: World Experts Discuss the Global Trends that will Sweep our Futures at Shangri-La Hotel on July, 28 2011.


To download the information and presentations :


1.  The Flyer Click Here
2.  H.E. Mr. Dino Patti Djalal Click here
3.  H.E. Mr. Gita Wirjawan Click here
4.  Mr. Chairul Tandjung Click here
5.  Mr.Zubaid Ahmad Click here

To download the videos:

1.  H.E. Mr. Gita Wirjawan Click here
2.  H.E. Mr. Dino Patti Djalal Click here
3.  Capt. Inf. Agus Harimurti Yudhoyono Click here

Wednesday, August 1, 2012

Military Education



A military is an organization authorized by its greater society to use lethal force, usually including use of weapons, in defending its country by combating actual or perceived threats. The military may have additional functions of use to its greater society, such as advancing a political agenda e.g. military junta, supporting or promoting economic expansion through imperialism, and as a form of internal social control. As an adjective the term "military" is also used to refer to any property or aspect of a military. Militaries often function as societies within societies, by having their own military communities.


The profession of soldiering as part of a military is older than recorded history itself. Some of the most enduring images of the classical antiquity portray the power and feats of its military leaders. The Battle of Kadesh in 1274 BC was one of the defining points of Pharaoh Ramesses II's reign and is celebrated in bas-relief on his monuments. A thousand years later the first emperor of unified China, Qin Shi Huang, was so determined to impress the gods with his military might that he was buried with an army of terracotta soldiers. The Romans were dedicated to military matters, leaving to posterity many treatises and writings as well as a large number of lavishly carved triumphal arches and victory columns.

Wikipedia.