Thursday, November 1, 2012

Maju Mundur Industri Strategis dan Pertahanan Indonesia I



SEKTOR industri memegang peranan sangat penting bagi perekonomian nasional, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Sektor ini mampu memberikan kontribusi yang sangat besar dalam menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat dan dalam perolehan devisa negara melalui kegiatan ekspor berbagai produk hasil industri. Dari sekian banyak cabang industri, sejumlah industri memiliki karakteristik khas yaitu strategis bagi bangsa dan negara Indonesia.

Pengertian strategis dalam hal ini sangat dinamis sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis yang terjadi, baik di dalam wilayah domestik, regional maupun internasional. Dalam menghadapi persaingan yang makin ketat di kancah ekonomi dunia dewasa ini, bangsa Indonesia perlu menetapkan kelompok industri yang termasuk ke dalam industri strategis secara ekonomi ini. Hal itu dimaksudkan agar terjadi satu kesatuan persepsi, visi dan misi dalam upaya mengembangkan sektor industri di Tanah Air. 

Dirjen Industri Unggulan Basis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Dharmadi, mengungkapkan bahwa kriteria strategis itu mencakup industri yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak; industri yang paling berpengaruh dan dapat mempersatukan atau mempertahankan NKRI; serta industri yang mampu mempertahankan eksistensi Indonesia di dalam kancah atau percaturan ekonomi dunia sekaligus mampu menciptakan kemandirian ekonomi nasional. "Kita mengategorikan industri strategis secara ekonomis di antaranya industri pupuk, semen, agro, transportasi, telekomunikasi, logam dasar, petrokimia dan lain-lain. 

Kriteria industri strategis secara ekonomis itu berlaku sampai pendapatan per kapita nasional mencapai US$ 6 ribu per kapita per tahun dari sebelumnya US$ 3 ribu per kapita," kata Budi, beberapa waktu lalu.

Artinya, status sebagai industri strategis itu pada beberapa tahun ke depan akan berubah sesuai perkembangan yang terjadi pada perekonomian nasional dan perkembangan konstelasi ekonomi regional dan global. Di antaranya, jika pendapatan per kapita nasional melampaui US$6 ribu per kapita per tahun.

Sebagai contoh pada dekade 1970-an industri komponen produk mainan di Singapura merupakan industri sangat strategis, namun kini industri strategis bagi mereka adalah jasa dan perbankan. 

Contoh lain, Korea menempatkan industri otomotif, perkapalan, IT dan elektronika karena survival negara itu ada pada industri tersebut. Bagi Indonesia yang kini masyarakatnya berpendapatan sekitar US$3 ribu per kapita per tahun di mana setiap tahunnya pendapatan per kapita itu naik sekitar US$400 per tahun, pada sekitar 7-8 tahun ke depan status industri strategisnya akan berubah.

Karena itu, menurut Budi, pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan industri perlu mempersiapkan diri menyongsong perubahan itu agar bangsa Indonesia tidak ketinggalan momentum perubahan itu.

Bersambung.

No comments:

Post a Comment